Rabu, 13 Juli 2011

IHSG tertohok krisis Eropa

IHSG tertohok krisis Eropa
JAKARTA. Eropa menentukan arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rabu (13/7). Kerisauan pasar mengenai Italia terjerumus ke krisis, akan menahan laju indeks.

Sentimen buruk juga datang dari data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan peningkatan pengangguran di bulan Juni. Muhammad Alfatih, Analis Samuel Sekuritas, memperkirakan IHSG cenderung melemah, hari ini, menguji level support di rentang 3.900-3.886. Resistance indeks hari ini adalah 3.944.

Willy Sanjaya, Analis Lautandhana Securindo, menyebut IHSG masih berada di tren bullish. Namun iklim di pasar global tidak mendukung.

Indikator teknikal yang menunjukkan potensi penguatan IHSG seperti Relative Strength Index (RSI) yang masih menuju ke atas dan KD Chart yang cukup tinggi. Willy memprediksi hari ini IHSG akan berkisar di antara support 3.903 dan resistance 3.988.

IHSG, kemarin, ditutup melemah hingga 1,44% menuju 3.938,01. Penyebab IHSG terjungkal adalah sentimen negatif dari Eropa.

Krisis di Eropa juga berimbas ke nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Kepala Treasurer UOB Buana, Bambang Eko Joewono, melihat pelemahan euro terhadap dollar AS bisa menekan rupiah hingga Rp 8.550-Rp 8.580 per dolar AS, hari ini.

Pasangan USD/IDR kemarin menguat 0,57% menuju 8.578. Dollar AS menguat, kendati kondisi fundamental ekonomi dalam negeri masih kondusif.

Pasar memperkirakan laju inflasi bulan Juli masih terkendali. "Bunga acuan juga diramalkan tetap sebesar 6,75%," tutur Bambang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar