Kamis, 04 Agustus 2011

Ditopang kontrak CPO, volume transaksi multilateral BKDI tumbuh 10,6% per Juli

Ditopang kontrak CPO, volume transaksi multilateral BKDI tumbuh 10,6% per Juli
JAKARTA. Volume transaksi multilateral Bursa Komoditas dan Derivative Indonesia (BKDI) selama Juli mencapai 70.080 lot, atau naik 10,65% dari bulan sebelumnya 63.335 lot. Setelah pada Juni lalu, volume transaksinya sempat turun 18,63% dibandingkan volume Mei.

Kenaikan volume transaksi BKDI di bulan ketujuh ini didominasi peningkatan volume transaksi produk CPO. Produk berkode dagang CPOTR ini bertumbuh 14,52% menjadi 63.061 lot selama Juli tahun ini.

Sayangnya, volume transaksi kontrak emas BKDI di bulan yang sama cenderung sepi. Produk dengan kode GOLDID justru turun 33,65% menjadi 418 lot, lalu produk GOLDGR turun 20,33% menjadi 883 lot, dan produk GOLDUD terkoreksi 12% menjadi hanya 5.719 lot.

Direktur BKDI Megain Wijaya mengatakan, peningkatan transaksi produk CPO itu seiring harga CPO yang belakangan terus bergerak naik. Selain juga, buah dari sosialisasi tim yang terus dilakukan, sehingga publik mulai mengenal produk-produk di BKDI.

Namun, dia bilang, volume transaksi produk emas justru anjlok, karena masih banyaknya para pialang yang melakukan transaksi perdagangan emas di luar bursa atau Sistem perdagangan alternatif (SPA).

Megain mengakui, saat ini kinerja BKDI masih belum optimal. Tapi, di satu sisi, upaya meningkatkan volume transaksi produk CPO cukup memuaskan. "Saat ini kita masih mengoptimalkan pertumbuhan produk-produk lama BKDI, terutama untuk CPO," katanya.

BKDI juga masih berencana meluncurkan produk derivative komoditas baru. Inovasi produk akan terus dilanjutkan sebagai upaya mencapai target total volume transaksi multilateral yang mencapai 10.000 lot per hari hingga akhir tahun ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar