Kamis, 04 Agustus 2011

Mandiri Sekuritas gaet proyek penerbitan MTN Rp 1,8 triliun

Mandiri Sekuritas gaet proyek penerbitan MTN Rp 1,8 triliun
JAKARTA. Banjir dana investor asing di pasar keuangan mendatangkan berkah bagi perusahaan sekuritas domestik. Banyak perusahaan yang membutuhkan jasa sekuritas untuk menangani hajat penerbitan saham perdana maupun emisi obligasi.

Perusahaan sekuritas pelat merah, Mandiri Sekuritas, termasuk yang kebanjiran order mengawal hajatan-hajatan beberapa perusahaan di pasar keuangan. Yang terbaru, salah satu dari tiga joint lead underwriter PT Garuda Indonesia Tbk ini, mengaku sudah mengantongi proyek arranger penerbitan surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN).

Kartiko Wirjoatmodjo, Managing Director Mandiri Sekuritas, menuturkan, ada empat perusahaan yang berniat menggunakan jasa mereka untuk menerbitkan MTN senilai Rp 1,8 triliun. "Kira-kira akan terbit di kuartal ini, dan kuartal IV-2011," ujar dia, Rabu (3/8).

Sayang, Kartiko masih menutup rapat identitas empat perusahaan yang menjadi kliennya tersebut. Yang pasti, proyek baru Mandiri Sekuritas ini melengkapi proyek-proyek underwriting lain yang sudah ada dalam pipeline perseroan.

Kartiko membeberkan, semester II-2011 ini Mandiri Sekuritas sudah bersiap-siap menangani penerbitan obligasi empat perusahaan senilai total Rp 2,6 triliun. Lagi-lagi ia merahasiakan nama empat perusahaan yang ia maksud. "Nanti dulu, karena ini masih dalam proses," kilahnya.

Sedangkan proyek underwriting penerbitan saham perdana alias initial public offering (IPO), anak usaha Bank Mandiri tersebut tengah menyiapkan proses IPO empat perusahaan dengan nilai emisi mencapai Rp 2,95 triliun. IPO keempat perusahaan tersebut rencananya bakal digelar pada kuartal IV-2011 nanti. "Itu sudah masuk dalam pipeline kami," kata Kartiko.

Ketiga perusahaan tersebut masing-masing bergerak di sektor industri batubara, kelapa sawit, dan infrastruktur. Sedangkan satu perusahaan lagi, ia enggan mengungkapkan sektornya dengan alasan masih penjajakan awal. "Nanti akan menggunakan laporan keuangan Juni," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar