Kamis, 04 Agustus 2011

Investor Ragu, Bursa Asia Berayun

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia bergerak antara apresiasi dan koreksi tipis pada Kamis (11/8) pagi, karena investor gelisah tentang ekonomi global dan masalah utang.
Indeks Nikkei Stock Average naik tipis 0,2%, setelah membukukan kerugian 3,3% dalam dua sesi terakhir perdagangan. Indeks S & P / ASX Australia naik 0,3%, setelah ditutup pada level terendah tahunan sebelumnya. Indeks Kospi Korea turun 0,8%.
Investor memilih sedikit optimisme dari pasar ekuitas AS, di mana saham berhasil ditutup menguat semalam. Menurut ahli strategi RBC Capital Markets, beberapa spekulasi berkembang bahwa Fed sedang mempertimbangkan perubahan dukungan pasar untuk strategi kuantitatif, demi melawan peningkatan risiko pertumbuhan global,”Hal ini berada di balik penguatan AS semalam.”
Namun, pemilihan sektor tetap yang defensif di Asia, dengan saham utilitas menjadi pemain terbaik di Jepang. Saham Kansai Electric Power Co, naik 1,9%, sedangkan Chubu Electric Power Co naik 1,3%.
Dengan risk appetite tenang, investor menyukai aset safe haven dan mata uang, bahkan sebagai kemungkinan intervensi bank sentral, setelah bank sentral Swiss masuk pasar untuk menghentikan kenaikan Swiss franc terhadap dolar.
Jepang juga mengancam akan mengambil tindakan bila dolar terus melemah terhadap yen. Greenback berada di level 77 yen awal Kamis. Penguatan yen terus membebani pada beberapa saham eksportir utama Jepang, dengan Honda Motor Co turun 2,3% dan Sony Corp jatuh 1%.
Harga minyak dan tembaga melandai di perdagangan reguler New York, karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi memicu ketakutan tentang permintaan komoditas di masa depan.
Perusahaan minyak terbesar Jepang, Inpex Corp turun 0,9%, meskipun perusahaan membukukan pendapatan kuartalan yang kuat dan meningkatkan prospek keuntungan. Saham pertambangan raksasa Australia, Rio Tinto Ltd, yang akan merilis laba, naik 0,2%.
Saham Hitachi Ltd melonjak 3%, sementara Mitsubishi Heavy Industries Ltd naik 4%, setelah sebuah laporan mengatakan, kedua akan menggabungkan banyak operasi, dan akan membuat produsen terbesar Jepang setelah Toyota Motor Corp. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar