Kamis, 04 Agustus 2011

Inilah Saham Pilihan Kamis (4/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Kamis (4/8) diprediksi akan menguat setelah indeks Dow telah menyentuh level support.

Demikian dikutip dari hasil riset analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko, kemarin. "Walaupun terimbas efek koreksi besar di Dow Jones, namun IHSG berhasil ditutup diatas dari titik terendah (-80pt) hingga berakhir setengahnya (-41pt), sehingga terlihat mulai ada upaya bargain hunting untuk memicu technical rebound nantinya."

Indeks kemarin ditutup turun 41,34 poin atau 0,9% ke 4.136,51. Volume perdagangan mencapai 5,7 miliar saham senilai Rp5,7 triliun. IHSG mengalami net foreign sell mencapai Rp539,4 miliar dengan penjualan asing sebesar Rp1,9 triliun dan pembelian asing mencapai Rp1,4 triliun.

Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan berada di level support 4.125-4.025-3.996 dan level resistance 4.175-4.250-4.300.

Saham pilihan antara lain saham BUMI disarankan beli dengan target harga di 3.350 dari penutupan kemarin di 3.200. Strategi masuk pertama di 3.150 dan kedua di 3.050 dengan cut loss di 2.950.

Saham BBRI disarankan beli dengan target harga di 7.450 dari penutupan kemarin di 7.200. Strategi masuk pertama di 7.150 dan kedua di 7.050 dengan cut loss di 6.950.

Untuk saham ADRO disarankan beli dengan target harga di 3.750 dari penutupan kemarin di 2.600. Strategi masuk pertama di 2.600 dan kedua di 2.500 dengan cut loss di 2.400.

Dengan membaiknya cuaca dapat membuat produksi batubara untuk 6-bulan ke depan tercapai target, dilihat dari kacamata earnings recovery, sector yang export oriented terlihat berpotensi besar terutama karena harga sahamnya belum price in factor adjustement ke proyeksi laba.

Sementara saham BMRI disarankan beli dengan target harga di 7.900 dari penutupan kemarin di 7.650. Strategi masuk pertama di 7.650 dan kedua di 7.550 dengan cut loss di 7.450.

Outlook suku bunga tetap pasca inflasi yang terkendali bulan Juli lalu dapat mendorong scenario pertumbuhan kredit tercapai, maka rekomen akumulasi pasca koreksi berlebihan yang telah terjadi. Menguatnya rupiah membuat biaya kredit dan permintaan untuk kebutuhan dana korporasi lebih murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar