Kamis, 04 Agustus 2011

Jepang Intervensi Yen, Rupiah 'Nyungsep'

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (4/8) ditutup melemah 20 poin (0,23%) ke level 8.495/8.503 per dolar AS dari posisi kemarin 8.475/8.485.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, pelemahan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh Bank of Japan (BoJ) yang tadi pagi mengintervensi yen Jepang senilai 1 triliun yen atau setara dengan US$12,6 miliar. Kondisi itu, membuat dolar AS menguat signifikan pada sesi Asia.

Tindakan Jepang itu, bertujuan untuk memperlemah yen untuk menyelematkan perusahaan Jepang di pasar ekspor sehingga tidak memperparah ekonomi matahari terbit itu pascatsunami. "Sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 8.466 dan 8.503 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (4/8).

Pelemahan rupiah juga, masih dipicu oleh kecemasan terhadap Eropa sehingga turut jadi tekanan bagi rupiah. Menurutnya, pasar juga masih mencemaskan kondisi Italia. "Pasar juga ingin mendengar statemen dari European Central Bank (ECB) nanti malam soal krisis utang di Eropa," paparnya.

Tapi, lanjut Firman, investor tidak ingin membuat rupiah melemah terlalu jauh. Sebab, pada Jumat (5/8) Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis Gross Domestic Product (GDP). "Karena itu, secara umum tidak ada sentimen positif hari ini," paparnya.

Berdasarkan survei Reuters, GDP Indonesia tidak mengalami perubahan di level 6,5% (year on year) tapi berdasarkan survei Dow Jones mengalami penurunan ke level 6,47% untuk kuartal kedua 2011. "Selama pertumbuhan Indonesia masih cukup tinggi, seharusnya jadi sentimen positif bagi rupiah untuk jangka panjang," imbuhnya.

Tapi, ditegaskan Firman, jika besok dirilis lebih rendah dari ekspektasi, kemungkinan profit taking akan terus melanda rupiah.

Alhasil, dolar AS menguat signifikan terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS naik ke level 74,922 dari sebelumnya 74,044. "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4228 dari sebelumnya US$1,4325 per euro," imbuh Firman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar