Kamis, 04 Agustus 2011

Khawatir Ekonomi Global, Bursa Asia Nyungsep

Headline
INILAH.COM, Tokyo - Saham Asia jatuh atas kekhawatiran pemulihan ekonomi AS yang goyah, membayangi kenaikan saham eksportir Jepang setelah negara tersebut mengintervensi pasar valuta asing untuk melepas yen.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 2,4% menjadi 130,5 pada pukul 6:19di Tokyo, setelah naik 0,2%. Indeks telah jatuh 6,1% dalam tiga hari terakhir, penurunan terbesar sejak 15 Maret 15. Dua kali lipat saham jatuh ketimbang yang naik.
Saham jatuh untuk hari ketiga di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi AS akan goyah, setelah pertumbuhan melambat di industri jasa. Selain data pekerjaan yang melambat pada ekonomi terbesar dunia.
"Pasar Asia tetap menjadi kekhawatiran ekonomi global," kata John Woods, kepala strategi Asia di bank Citigroup Inc, Hong Kong. "Sampai kita melihat resolusi isu-isu makroekonomi, tampaknya sangat tidak mungkin kita melihat valuasi saham menjadi menarik."
Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2% setelah sebelumnya naik 1,4%. Yen melemah terhadap dolar setelah kementerian keuangan mengatakan tindakan sepihak akan diambil untuk menekan mata uang.
Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 2,3%, sedangkan indeks S & P / ASX 200 Australia turun 1,3%. Indeks Hang Seng di Hong Kong kehilangan 0,5%, sedangkan indeks Shanghai naik 0,2%.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 melemah 0,2% hari ini. Di New York kemarin, indeks naik 0,5% menjadi 1,260.34, setelah turun tujuh hari, di tengah spekulasi Federal Reserve dapat mempertimbangkan program stimulus ekonomi lain untuk mencegah berlanjutnya resesi, akibat pelemahan data ekonomi.
Perbankan memimpin penurunan pada indeks MSCI Asia Pacific atas meningkatnya kekhawatiran ekonomi global, setelah industri jasa AS Juli berada di laju paling lambat dalam 17 bulan, karena turunnya pesanan dan data pekerjaan memburuk.
Commonwealth Bank of Australia, bank terbesar di negara tersebut, jatuh 2,1% di Sydney, sementara National Australia Bank Ltd, bank terbesar ketiga dari nilai pasar, turun 2,3%. HSBC Holdings Plc, bank terbesar di Eropa, turun 1,1% di Hong Kong.
Perusahaan minyak turun, setelah harga minyak mentah jatuh untuk hari kelima di New York, karena kekhawatiran perlambatan ekonomi di AS akan meredam spekulasi stimulus program lain. CNOOC Ltd, produsen migas lepas pantai terbesar China dari nilai pasar, memimpin penurunan saham produsen energi, setelah anjloknya harga minyak. Inpex Corp, explorer energi terbesar Jepang dari penjualan, turun 2,1% di Tokyo. Santos Ltd (STO), produsen migas terbesar ketiga Australia, jatuh 2,5% di Sydney.
Saham eksportir Jepang, seperti Toyota dan Canon Inc memberi dukungan terbesar pada indeks MSCI Asia Pasifik. Hal ini terjadi setelah yen jatuh terhadap semua mata uang utama, menyusul intervensi pemerintahnya dalam pasar valuta asinguntuk membendung kenaikan yen terhadap dolar, pertama kalinya sejak Maret.
Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia, yang menerima lebih dari 28% total pendapatan dari AS, naik 0,6%. Canon Inc, produsen kamera terbesar dunia, naik 1%. Nintendo Co, pembuat game yang menerima 39% pendapatan dari AS, naik 1,1%.
Hitachi Ltd dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd meredam kenaikan, setelah membantah spekulasi adanya pembicaraan merger. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar