Rabu, 18 Mei 2011

4 Juli, Bank Bukopin Bagi Dividen Rp21/Saham

Logo Bank Bukopin
JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) telah mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk membagi dividen sebesar Rp172,4 miliar atau 35 persen dari laba bersihnya pada tahun 2010.

"Pembagian dividen tersebut untuk apresiasi kepercayaan investor serta memahami keinginan dan kebutuhan para pemegang saham," ujar Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di kantornya, Rabu (18/5/2011).

Dengan dividen sebesar Rp172,4 miliar, BBKP membagikan dividen sebesar Rp21 per saham dan dijadwalkan dibayarkan pada tanggal 4 Juli 2011. Pemegang saham juga telah memberikan persetujuan atas beberapa agenda yang dijadwalkan.

Dalam acara RUPS tersebut juga disetujui untuk memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Menetapkan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2010, yakni dividen sebesar 35 persen dengan jumlah Rp172,4 miliar, dan laba ditahan 65 persen dengan total Rp320,2 miliar.

Selain itu, menyetujui pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penambahan perseroan sebagai akibat dari pelaksanaan Management Stock Option Plan (MSOP). Dan menyetujui perubahan dan pengangkatan Abdul Waries Patiwiri sebagai komisaris perseroan, efektif setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia.

Sebagai informasi pada tahun 2010 BBKP berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 493 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 36 persen dibandingkan laba bersih 2009 sebesar Rp 362 miliar. Hasil ini ditopang meningkatnya kinerja pendapatan dan penurunan beban usaha yang dilakukan perseroan sepanjang 2010.

Hingga akhir 2010 BBKP berhasil mencatat kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 30 persen dari Rp 31,9 triliun tahun 2009 menjadi Rp 41,4 triliun pada penghujung tahun 2010. Kenaikan DPK ditopang melonjaknya kenaikan Tabungan hingga 42 persen dari Rp 6,5 triliun tahun 2009 menjadi Rp 9,2 triliun, kemudian giro naik 27 persen menjadi Rp 9,4 triliun dan deposito naik 26 persen menjadi Rp 22,8 triliun pada 2010.

"Untuk pengembangan bisnis perseroan di masa mendatang, kami akan tetap menekuni segmen UMKM, Koperasi dan Mikro sebegaimana yang telah berjalan selama ini," pungkasnya.
(wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar