Rabu, 18 Mei 2011

Sebanyak 14 korporasi bersiap rilis obligasi Rp 12,3 triliun

JAKARTA. Pasar obligasi korporasi semakin bergairah. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tengah memproses izin efektif 14 perusahaan yang berniat merilis obligasi.

Mengacu data Bapepam-LK per awal Mei 2011, terdapat 14 perusahaan yang menunggu izin efektif penerbitan obligasi. Perusahaan itu antara lain Adira Dinamika Multi Finance, BCA Finance, Bank BPD Sumatera Utara, Bank Permata, Bank Tabungan Negara, dan Serasi Autoraya.

Nilai emisi obligasi baru ke-14 perusahaan semula Rp 11,8 triliun. Belakangan, Adira Dinamika menyatakan akan meningkatkan target penyerapan obligasi dari sebelumnya Rp 2 triliun menjadi Rp 2,5 triliun. Jadi, nilai total penerbitan obligasi bertambah menjadi Rp 12,3 triliun.

Perusahaan finansial, khususnya multifinance, mendominasi penerbitan obligasi pada tahun ini. BCA Finance, misalnya, akan melepas obligasi senilai Rp 1 triliun.

BCA Finance menawarkan lima seri obligasi dengan beragam tenor. Seri A bertenor 370 hari, seri B selama 15 bulan, seri C berjangka waktu 24 bulan, seri D bertenor 36 bulan, dan seri E akan jatuh tempo selama 48 bulan.

Adira Dinamika tak mau kalah. I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Dinamika, mengungkapkan, manajemen Adira sudah mantap akan menerbitkan obligasi senilai total Rp 2,5 triliun dalam empat seri. Perinciannya, seri A senilai Rp 612 miliar, seri B Rp 160 miliar, seri C sebesar Rp 567 miliar, dan seri D senilai Rp 1,161 triliun.

"Kami sepakati menerbitkan Rp 2,5 triliun, kami tinggal menunggu pernyataan efektif Bapepam-LK," kata Made. Adira akan memakai dana hasil penerbitan obligasi tersebut untuk ekspansi pembiayaan pada tahun ini.

Sepanjang tahun lalu, nilai outstanding pembiayaan Adira mencapai Rp 26 triliun. Anak usaha Bank Danamon ini menargetkan pembiayaan bisa tumbuh sedikitnya 15% pada tahun ini. Dalam kaitan itu, Adira memerlukan dana minimal Rp 8 triliun.

Made merinci, sebanyak Rp 1,25 triliun sudah Adira kantongi dari kredit bank. Ditambah Rp 2,5 triliun dari penerbitan obligasi. "Untuk sisa kebutuhan dana ekspansi, kami akan joint financing dengan induk kami yaitu Bank Danamon," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar