Rabu, 18 Mei 2011

Bisnis Nikel, INCO Siapkan Dana US$232 Juta

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) menganggarkan dana belanja modal sebesar US$232 juta untuk bisnis nikel sepanjang 2011.

Perseroan menggunakan dana belanja modal akan digunakan untuk pembangunan jalan dan pengembangan tambang Bahodopi. Dana belanja modal juga digunakan sebanyak US$92 juta dipakai untuk proyek PLTA Karebbe 90 MW, sisanya sebagai proyek di Morowali, Sulawesi Tengah, fasilitas pemrosesan tambahan di Sorowako, serta pembangunan jalan dari area deposit bijih nikel di Bahodopi menuju Sorowako.

Hal itu disampaikan, VP Director INCO, B. Irmanto, Rabu (18/5). "Ada US$ 92 juta untuk belanja Karebbe. US$ 135 juta untuk surviving, dan capital untuk beberapa proyek modal berkelanjutan, termasuk pembangunan jalan dan pengembangan tembaga Bahodopi, dan proyek konversi dan transportasi batu bara dan rebuilding tanur listrik nomer dua," kata Irmanto.

Lebih lanjut ia mengatakan, proyek konversi terus berjalan dan akan rampung di akhir 2012. Perseroan juga siap meningkatkan kapasitas produksi tahunan menjadi 90 ribu metrik ton pada proyek Sorowako, melalui ekspansi browfield. "Salah satu pilar dari rencana ekspansi ini adalah POP (Production Opmization Plan), termasuk peningkatan kerja furnace yang dimulai pada akhir tahun," ujar Irmanto.

Sedangkan pembangunan PLTA Karebbe, saat ini proyek sudah terselesaikan 87%. Dan pada paruh kedua 2011 diharapkan dapat tuntas. Karebbe menghasilkan listrik untuk menggantikan minyak dan diesel yang kino digunakan untuk tanur listrik.

"Saat ini INCO juga sedang mempelajari kelayakan dari pembangunan fasilitas pemrosesan tambahan Sorowako, dan diharapkan mampu menghasilkan produksi 90 ribu metrik ton," jelas Irmanto.

Pada kawasan Morowali, Sulteng, perseroan telah tandatangani MoU dengan perusahaan besi baja Baosteel Resources Co. Ltd dan PT Pan China International, untuk dapatkan studi kelayakan final dengan pembangunan fasilitas pemrosesan nikel di Kabupaten Morowali.

"Perseroan juga memulai membangun jalan dari area deposit bijih nikel di Bahodopi menuju Sorowako. Selain itu juga menyiapkan konstruksi untuk pabrik pengeringan dan screening station di Bahodopi. Proyek-proyek ini akan diimplementasikan dalam jangka waktu dekat, dengan bergantung pada persetujuan dari pemerintah," tambah Irmanto. [hid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar