INILAH.COM, New York - Saham Wall Street bergerak sideaway pada perdagangan saham Senin (13/6).
Hal ini didorong pelaku pasar sementara menghentikan aksi jual karena kekhawatiran dari ekonomi melambat. Pelaku pasar kembali diingat tentang saham menjadi murah setelah enam minggu melakukan aksi jual sekarang kembali masuk saham. "Jika kita tidak mendapatkan informasi yang bagus dari data ekonomi atau sektor lainnya maka pelaku pasar cenderung akan melakukan aksi jual tanpa mengambil kesempatan apapun," ujar Senior Vice President Cuttone & Co Keith Bliss, seperti dikutip dari yahoofinance.com.
Lebih lanjut ia mengatakan, pelaku pasar akan mengambil risiko yang sudah diperhitungkan tetapi tidak akan banyak dana masuk ke pasar saham hingga pelaku pasar mendapatkan arah mengenai data tenaga kerja, pajak, struktur regulator, utang Eropa dan utang di Amerika Serikat. Selain itu, kesepakatan di sektor asuransi, komunikasi dan teknologi yang harga di bawah harga pasar menunjukkan valuasi saham tersebut masih menarik.
Allied World Assurance Co Holdings Ltd menyetujui membeli Transatlantic Holdings Inc sebesar US$3,2 miliar dalam bentuk saham. Saham Transatlantic naik 9,5% ke level US$48,19, sementara saham Allied turun 4,5% ke level US$55,44. VF Corp menyetujui membeli Timberland Co sebesar US$2 miliar. Saham VF Corp naik 10% ke level US$101,01 dan Timberland turun 44% ke level US$43,20.
Indeks Dow Jones naik 1,06 poin atau 0,01% ke level 11.952,97. Indeks S&P 500 naik 0,85 poin atau 0,07% ke level 1.271,83. Tetapi indeks Nasdaq naik 4,04 poin atau 0,15% ke level 2.639,69. Tekanan jual berlanjut pada saham internet China seperti E-Commerce China Dangdang Inc turun 19,3% ke level US$10,74, saham Renren Inc turun 14,4% ke level US$8 dan Youku.com Inc turun 14,5% ke level US$26,78.
Volume perdagangan saham tipis sekitar 6,91 miliar saham di bursa saham New York, NYSE Amex dan Nasdaq, dan di bawah rata-rata harian sebesar 7,59 miliar. [cms]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar