Jakarta - PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dapat utang US$ 600 juta dari konsorsium 16 bank yang dipimpin PT Bank Mandiri Tbk, BNP Paribas dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Dananya akan digunakan NNT untuk belanja modal dan operasinal tambang emas dan tembaga di Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi mengemukakan, perseroan akan terus meningkatkan peran aktif dalam mengembangkan industri pertambangan di Indonesia, sehingga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
"Saat ini industri pertambangan di Indonesia merupakan industri yang menarik karena pertumbuhan yang sangat signifikan dalam 10 tahun terakhir, seperti terlihat dari perkembangan perusahaan pertambangan batu bara, emas, ferro-nikel," kata Riswinandi di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Selasa (14/6/2011).
Bank Mandiri bersama BNP Paribas dan SMBC bertindak sebagai Original Mandated Lead Arrangers (OMLA) dan Book Runners bagi kredit sindikasi yang memiliki tenor selama 5 (lima) tahun itu. Tiga bank tersebut juga memimpin 13 bank lainnya dalam pemberian kredit ini.
Selain sebagai OMLA, Bank Mandiri juga bertindak sebagai kreditur dengan komitmen dan net allocation sebesar US$ 200 juta yang merupakan jumlah alokasi terbesar diantara seluruh bank peserta sindikasi.
BNP Paribas memiliki porsi US$ 125 Juta, SMBC sebesar US$ 75 Juta sementara kredit lainnya berasal dari beberapa bank nasional maupun asing. Dalam transaksi ini, Bank Mandiri juga bertindak sebagai Onshore Security Agent dan Onshore USD/IDR Account Bank.
Newmont merupakan salah satu perusahaan penghasil emas dan tembaga terbesar di dunia yang didirikan di New York tahun 1916. Saat ini Newmont telah beroperasi di 5 benua dan 8 negara seperti Indonesia, Australia, New Zealand, Ghana, Amerika Serikat, Kanada, Meksiko dan Peru.
(ang/dnl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar