Selasa, 14 Juni 2011

Bursa Regional Positif, IHSG Rebound 24 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil cetak rebound 24 poin terbawa tren positif bursa regional setelah keluarnya data inflasi China yang naik namun masih sesuai dengan ekspektasi pasar.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di Rp 8.535 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.540 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah tipis 7,776 poin (0,21%) ke level 3.740,982. Kekhawatiran melambatnya perekonomian dunia menjadi momok yang menakutkan bagi investor.

Namun demikian, beberapa pialang memanfaatkan jatuhnya indeks ini untuk mengakumulasi saham-saham yang sudah murah. Akibatnya, tak lama setelah IHSG parkir di posisi terendahnya di 3.738,072, indeks langsung naik ke zona hijau.

Penguatan IHSG itu tak bertahan lama, pasalnya belum ada sentimen positif yang mampu menahan indeks bertahan di zona hijau. Indeks langsung bergerak fluktuatif antara teritori positif dan negatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 1,035 poin (0,02%) ke level 3.749,793. Investor masih berhati-hati terhadap koreksi lanjutan.

Aksi beli selektif sempat marak terjadi pada pembukaan perdagangan sesi II, mengantarkan ISHG ke posisi tertingginya di 3.771,851. Namun profit taking kembali terjadi di menit-menit akhir jelang penutupan.

Menutup perdagangan, Selasa (14/6/2011), IHSG melaju 24,515 poin (0,65%) ke level 3.773,273. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 4,505 poin (0,67%) ke level 667,710.

Indeks sektor properti dan infrastruktur masih menjadi pemberat bursa, namun dengan sisa sektor lainnya yang menghijau, IHSG berhasil membayar keterpurukannya di beberapa perdagangan kemarin dengan menanjak cukup signifikan.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 112.326 kali pada volume 7,144 miliar lembar saham senilai Rp 4,913 triliun. Sebanyak 127 saham naik, 88 saham turun, dan 108 saham stagnan.

Volume dan nilai transaksi tercatat cukup tinggi akibat adanya proses penyelesaian tender offer saham Berau Coal (BRAU) oleh Vallar Plc senilai Rp 1,8 triliun yang difasilitasi Danareksa Sekuritas (OD).

Mayoritas bursa-bursa di Asia mampu bertahan di teritori positif menyusul rilisnya data inflasi China. Bursa saham Hong Kong merespon langkah China menaikan rasio cadangan bank dengan ditutup negatif.

Sementara bursa saham Jepang melaju cukup kencang atas menguatnya saham Tokyo Electric Power Company (Tepco) setelah pemerintah setempat berniat memberikan kompensasi kepada korban nuklir Fukushima.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:


Indeks Komposit Shanghai menguat 29,67 poin (1,10%) ke level 2.730,05.
Indeks Hang Seng turun tipis 12,08 poin (0,05%) ke level 22.496,00.
Indeks Nikkei 225 menanjak 99,58 poin (1,05%) ke level 9.547,79.
Indeks Straits Times naik tipis 1,26 poin (0,04%) ke level 3.057,78.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 5.000 ke Rp 110.000, Multi Bintang (MLBI) naik 2.000 ke Rp 362.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.700 ke Rp 44.450, dan Fast Food (FAST) naik Rp 1.000 ke Rp 11.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Taisho (SQBI) turun Rp 3.000 ke Rp 122.000, Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.000 ke Rp 122.000, Indomobil (IMAS) turun Rp 250 ke Rp 8.050, dan Mayora (MYOR) turun Rp 200 ke Rp 12.750.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar