Selasa, 14 Juni 2011

Market Bearish, SMGR Sangat Menarik

INILAH.COM, Jakarta - Laju saham SMGR, Selasa (14/6) diprediksi naik jika market berada dalam teritori hijau. Kalaupun market turun bisa menjadi saat tepat akumulasi saham ini. Sebab, target harga fundamentalnya Rp10.100.

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, dalam tren jangka pendek, bursa masih bearish. Tapi, menurutnya, saham-saham defensif bisa menjadi pilihan investor. Salah satunya di sektor semen. Untuk sektor ini, Praska menjatuhkan pilihan pada saham PT Semen Gresik (SMGR) yang saat ini dalam posisi menarik.

Secara teknikal, lanjutnya, potensi pelemahan saham semen ini sudah tertahan di level support kuat Rp9.200-9.300. “Untuk Selasa (14/6) ini, SMGR akan bergerak dalam kisaran support Rp9.050 dan resistance Rp9.350,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (13/6).

Pada perdagangan Senin (13/6) saham SMGR ditutup melemah Rp50 (0,54%) ke level Rp9.200 dari level sebelumnya Rp9.250. Harga intraday tertingginya mencapai Rp9.250 dan terendah Rp9.150. Volume transaksi mencapai 5,5 juta unit saham senilai Rp50,9 miliar dan frekuensi 555 kali.

Praska mengakui, mengambil harga bawah lebih besar untuk penentuan support-resistance SMGR. Sebab, market cenderung menantikan data inflasi China. Jika angka inflasi China rendah di bawah ekspektasi market, indeks cenderung bergerak positif karena bursa Asia akan menghijau. “Begitu juga sebaliknya. SMGR berpeluang naik seiring dengan laju market,” paparnya.

Lalu, imbuh Praska, pada perdagangan kemarin, saham ini membentuk pola doji dengan volume transaksi yang naik. Tampak pelaku pasar ingin menahan agar saham SMGR tidak terlalu turun. “Secara teknikal, saham ini sudah confirm untuk diakumulasi,” timpalnya.

Lebih jauh Praska mengatakan, dilihat dari Price Earnings Ratio (PER) dibandingkan dengan emiten lain di sektornya, saham SMGR masih murah di level 14 kali. Angka ini masih di bawah rata-rata PE sektor semen di level 17 kali. “PE PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) di level 18 dan PT Holcim Indonesia (SMCB) 19 kali,” papar Praska.

Selain faktor teknikal, potensi penguatan saham SMGR ke depannya karena mendapat dukungan dari fundamental. Menurutnya, kebutuhan terhadap semen untuk konstruksi dan properti akan terus membesar. Sebab, untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, infrastruktur akan diutamakan.

Hal ini menjadi penopang penguatan SMGR ke depannya. Apalagi, pangsa pasarnya masih relatif besar. “Jadi, SMGR akan mendapat efek positif dari pemerintah yang mendorong pembangunan infrastruktur,” ucapnya.

Karena itu, lanjut Praska, jika market menguat hari ini, saham ini juga berpeluang naik. Tapi, jika market turun, koreksi saham ini akan terbatas dan relatif stagnan dalam kisaran 9.100-9.300. “Artinya, saham ini cukup defensif,” ucapnya.

Selain defensif, imbuhnya, saham SMGR juga cukup likuid, tapi fluktuasinya relatif kecil. Justru karena defensif, saham ini cocok untuk tipe investor jangka panjang. “Berdasarkan fundamental emiten, target price SMGR di level Rp10.100 hingga akhir 2011,” ujarnya.

Tapi, Praska menggarisbawahi, sebelum level tersebut tercapai, bukan berarti tidak bisa dijual terlebih dahulu. “Jika market secara keseluruhan turun, jadi saat tepat untuk akumulasi. Tapi, kalaupun market naik, bisa buy dan hold untuk strategi trading di saham ini,” imbuhnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar