Selasa, 14 Juni 2011

Dana Asing 1,7 T Sukses Dongkrak IHSG

Headline
INILAH.COM, Jakarta – IHSG akhirnya berhasil ditutup menguat. Saham-saham unggulan kembali diburu seiring masuknya dana asing ke pasar bursa.

Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (14/6) ditutup naik 24,52 poin (0,65%) ke level 3.773,27, dengan intraday tertinggi di 3.775,24 dan terendah di 3.738,07. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang menguat 4,51 poin (0,68%) ke 667,71.

Koreksi indeks di awal perdagangan tidak berlangsung lama. Setelah dibuka melemah 0,14% ke level 3.743, indeks bergerak naik hingga pada sesi siang bertengger di angka 3.749. Aksi beli terus membesar sehingga IHSG akhirnya melesat dan ditutup di level 3.773.

IHSG berhasil menguat seiring apresiasi bursa regional. Kekhawatiran melambatnya perekonomian Amerika Serikat dan masalah krisis utang kawasan Eropa memang masih membayang. “Namun, tekanan indeks mereda karena masuknya dana asing membawa IHSG terus bergerak naik,” ujar Satrio Utomo, analis dari Universal Broker Indonesia.

Setelah bergerak mixed sepanjang perdagangan, bursa AS rata-rata ditutup flat semalam, akibatnya minimnya data ekonomi AS serta sentimen negatif dari Eropa. S&P menurunkan rating utang Yunani ke peringkat utang terendah yakni menjadi CCC dari sebelumnya B, karena tingginya potensi gagal bayar.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi 7,144 miliar lembar saham, senilai Rp 4,913 triliun dan frekuensi 112.326 kali. Sebanyak 127 saham naik, 88 saham turun, dan 108 saham stagnan. Transaksi tercatat tinggi akibat adanya proses penyelesaian tender offer saham Berau Coal (BRAU) oleh Vallar Plc senilai Rp 1,8 triliun.

Asing mendukung penguatan bursa kali ini, dengan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp1,787 triliun. Rinciannya adalah transaksi beli mencapai Rp2,635 triliun dan transaksi jual sebesar Rp847 miliar.

Hampir semua sektor menyokong penguatan IHSG, kecuali sektor properti dan infrastruktur. Sementara sektor konsumsi memimpin kenaikan sebesar 1,9%. Disusul sektor aneka industri yang naik 1,5%, perkebunan and manufaktur 1,3%, perdagangan 0,6%, finansial, dan tambang yang naik 0,5%, serta industri dasar yang naik 0,4%.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Merck (MERK) naik Rp 5.000 ke Rp 110.000, Multi Bintang (MLBI) naik 2.000 ke Rp 362.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.700 ke Rp 44.450, dan Fast Food (FAST) naik Rp 1.000 ke Rp 11.000.

Sedangkan emiten-emiten yang melemah antara lain Taisho (SQBI) turun Rp 3.000 ke Rp 122.000, Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.000 ke Rp 122.000, Indomobil (IMAS) turun Rp 250 ke Rp 8.050, dan Mayora (MYOR) turun Rp 200 ke Rp 12.750.

Bursa regional Asia didominasi kenaikan. Indeks Komposit Shanghai menguat 29,67 poin (1,10%) ke level 2.730,05, indeks Nikkei 225 menanjak 99,58 poin (1,05%) ke level 9.547,79, indeks kospi naik 1,37% ke 2.076,83. Sedangkan indeks Straits Times turun 0,07% ke level 3.056,78 dan indeks Hang Seng melemah 0,05% ke level 22.496,00. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar