Selasa, 14 Juni 2011

Wall Street Flat Setelah 6 Pekan Tertekan

New York - Saham-saham di bursa Wall Street berakhir flat, setelah pada perdagangan sebelumnya mengalami tekanan jual yang cukup besar akhir meningkatnya kekhawatiran seputar pelemahan ekonomi.

Namun investor masih belum cukup yakin apakah saham-saham saat ini menjadi cukup murah setelah mengalami tekanan jual cukup hebat selama 6 pekan berturut-turut, sehingga mereka mau masuk lagi ke pasar.

"Jika kita tidak mendapatkan informasi besar dari perekonomian atau fase ataupun sektor dari item yang kita cari sebagai penduan keputusan perdagangan, maka kita akan bertahan disini untuk beberapa pekan -- tetap pada lingkungan yang oversold, dengan tidak ada orang yang ingin mengambil kesempatan melakukan apapun," ujar Keith Bliss, senior vice president Cuttone & Co seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/6/2011).

Pada perdagangan Senin (13/6/2011), indeks Dow Jones ditutup menguat sangat tipis 1,06 poin (0,01%) ke level 11.952,97. Indeks Standard & Poor's 500 juga bertambah 0,85 poin (0,07%) ke level 1.271,83 dan Nasdaq melemah 4,04 poin (0,15%) ke level 2.639,69.

"Anda akan melihat orang berkerumun di sekitar sisi-sisi dan mengambil sejumlah risiko yang diperhitungkan, namun Anda tidak akan melihat banyak orang mengucurkan dananya ke pasar saham hingga mendapatkan arah dari tenaga kerja, pajak, struktur aturan, masalah utang Eropa dan utang di AS sendiri," tambahnya.

Perdagangan berjalan sangat sempit dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 6,91 miliar lembar saham di bawah rata-rata harian yang sebesar 7,59 miliar.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar