Selasa, 09 Agustus 2011

Investor Saham Lebih Baik Pegang Uang Tunai Saja

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Apa yang dikhawatirkan pelaku pasart akhirnya menjadi kenyataan. Pada Senin (9/8) petang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merosot 1,82% ke level 3.850,27. Sebelumnya, pada sesi pertama pedagangan, IHSG sempat turun 4,99%.

Jika dihitung sejak penutupan Jum’at pekan lalu, IHSG mencatat penurunan yang cukup signifikan, yakni sebesar 6,75%. Penurunan harga saham ini tak hanya terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI), tapi juga dialami seluruh pasar modal dunia.

Aksi jual yang melanda bursa dunia terjadi setelah peringkat utang Amerika turun dari AAA menjadi AA+. Betul, Standard & Poor’s telah merevisi asumsi yang digunakannya dalam perhitungannya, tapi ternyata tak banyak membantu.

Kondisi inilah yang membuat orang berbondong-bondong mencari aman dengan mengoleksi dolar. “Pekan ini, indeks akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menurun,” kata seorang analis dari Kresna Securities.

Nah, lantaran yang menjadi pemicu utama adalah saham-saham komoditi, ia menyarankan untuk sementara menjauhi efek dari sektor ini. Lantas bagaimana dengan saham lainnya? Sang analis hanya berani menyarankan saham consumer goods dan telekomunikasi, yang bakal kecipratan rezeki Idul Fitri. Itu pun, lanjutnya, hanya layak dijadikan sarana trading jangka pendek. “Tapi kalau investor tak mempunyai keberanian, sebaiknya pegang uang kontan saja,” katanya.

Dengan uang tunai di tangan, investor bisa wait and see untuk mengamati kemungkinan yang bakal terjadi dalam beberapa hari ke depan serta bisa segera melakukan penyesuaian portfolio. Soalnya, pergerakan di bursa saat ini benar-benar sulit ditebak. Si analis memperkirakan, kondisi fluktuatif ini akan berlangsung hingga laporan keuangan kuartal ke-III terbit di bulan Oktober. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar