Selasa, 09 Agustus 2011

IHSG Terkoreksi, Pilih Saham yang Sudah Anjlok

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Namun, saham yang sudah terkoreksi dalam bisa dijadikan pilihan.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, indeks saham domestik akan melemah hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.625 dan 3.818 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (9/8).

Menurutnya, koreksi indeks hari ini dipicu negatifnya bursa regional yang rata-rata turun di atas 5%, setelah Dow Jones anjlok 634,76poin (5,55%) ke level 10.809,80. Tapi menurutnya, koreksi indeks saat ini tidak terlalu berbahaya dibandingkan 2008. Saat itu, Dow Jones turun ke level 8.000-an sedangkan sekarang Dow Jones masih bertahan di atas 10.000. “Saya justru melihat, yang paling berbahaya adalah saat korontokan IHSG pada 2008,” tandas Willy.

Dengan rontoknya market saat ini, pasar sebaiknya tidak melihat krisis AS semata faktor ekonomi tapi juga politis antara kubu Partai Demokrat dengan Republik. “Tapi, yang perlu diingat pasar, tak ada satu negara pun di dunia yang bangkrut,” tandasnya.

Saat ini, satu rating AS dipangkas ke level AA+ dari AAA, telah membuat market hancur lebur. Padahal, banyak negara dengan rating jauh di bawah AA+. “Karena itu, yang terjadi di Amerika bukan semata ekonomi, tapi juga politik,” ungkapnya.

Rezim Partai Republik sudah meninggalkan utang yang terlalu besar hampir 100% Produk Domestik Bruto (PDB) untuk pemerintahan Obama dari Partai Demokrat akibat biaya perang yang berkepanjangan. “Inilah ujian bagi Obama sebagai presiden pertama yang berasal dari kulit hitam di AS,” imbuhnya.

Tapi, Willy yakin pada akhirnya, Obama akan mendapatkan jalan keluarnya dan akan mendapat dukungan di Kongres termasuk Partai Republik.

Hanya saja untuk saat ini, market domestik berada dalam tekanan. Apalagi, koreksi indeks juga mendapat ancaman dari kerontokan bursa Eropa siang ini. Sebab, bagaimanapun, kerontokan bursa Dow Jones 634,76 poin akan berpengaruh negatif bagi bursa Eropa. “Jadi, pada saat pembukaan bursa Eropa, akan terjadi guncangan pada IHSG,” ucapnya.

Tapi, di tengah kepanikan pasar, pertemuan Bank Sentral AS nanti malam diharapkan Willy bisa memberikan kesejukan bagi market.

Apalagi, dari fundamental ekonomi Indonesia, tak ada yang perlu diikhawatirkan. Sebab, cadangan devisa RI mencapai level tertinggi dalam sejarah US$122,7 miliar dan nilai ekspor sudah mencapai US$200 miliar per Juni 2011. “Pada saat yang sama, laba bersih emiten kuartal kedua 2011 mencapai rata-rata 25%,” ungkapnya.

Karena itu, koreksi market saat ini, justru jadi kesempatan untuk mencicipi harga, akumulasi beli, saham-saham yang sudah terlalu murah.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bakrie and Brothers (BNBR), PT Borneo Lumbung Energi (BORN), PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Bumi Resources (BUMI), PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan PT AKR Corporindo (AKRA). “Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut,” imbuh Willy. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar