Selasa, 09 Agustus 2011

Ketegangan Meningkat, Rupiah Anjlok 57 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (9/8) ditutup melemah 57 poin (0,67%) ke level 8.557/8.567 per dolar AS dari posisi kemarin 8.500/8.510.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh para investor yang membuang aset-aset berisiko seperti saham dan mata uang terutama dolar AS. Itu terjadi setelah ketegangan di market semakin meningkat setelah pasar saham Dow Jones anjlok lebih dari 600 poin.

Kerontokan tersebut, lanjutnya, merupakan penurunan terbesar dalam dua tahun terakhir. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terlemahnya 8.604 dan level terkuatnya 8.534 per dolar AS dari level pembukaan 8.578 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (9/8).

Selain itu, lanjutnya, aksi down grade dari lembaga pemeringkat terhadap rating kredit US Treasury, juga turut menekan rupiah. Sebab, kondisi itu dilihat pasar dapat mendorong potensi risiko resesi double dip (gelombang kedua) di AS dan juga akan memicu resesi global.

Saat ini, ditegaskan Christian, situasinya tidak pasti karena para investor membuang aset berisiko yang biasanya dialihkan ke safe haven dolar AS. "Tapi, dengan terjadi down grade pada aset dolar AS yakni US Treasury, mereka mengalihkan asetnya ke mata uang yang pertumbuhannya cukup stabil seperti Indonesia atau aset lain seperti emas dan mata uang Eropa swiss franc," ungkapnya.

Tapi, dia memaparkan, rupiah masih lemah dibandingkan kemarin meskipun menguat dibadingkan pembukaan di level 8.578 per dolar AS. "Dalam situasi yang tidak pasti market cenderung bergerak liar," timpalnya.

Dari Eropa pun, imbuhnya, situasinya sama masih goyah akibat kekhawatiran penyebaran krisis terhadap Italia dan Spanyol yang tidak bisa diredam oleh pembelian obligasi oleh European Central Bank (ECB) atas kedua negara itu. "Pada saat yang sama, terjadi kerusuhan di London," ungkapnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS turun 0,2% ke level 74,74 dari sebelumnya 74,99. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4263 dari sebelumnya US$1,4162 per euro," imbuh Christian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar