Selasa, 09 Agustus 2011

Pertemuan The Fed Bakal Dongkrak Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (9/8) diprediksi menguat. Pasar merespon FOMC The Fed yang bakal menjaga pelonggaran moneternya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini karena fokus pasar pada The Fed Open Market Committee (FOMC) Meeting pada Selasa (9/8) ini atau Rabu (10/8) pagi WIB. Karena itu, rupiah cenderung menguat.

Pasalnya, lanjut Firman, pasar mengantisipasi, bahwa The Fed akan menjaga pelonggaran moneternya sehingga jadi tekanan bagi dolar dan otomatis menguntungkan rupiah. "Karena itu, rupiah cenderung menguat dan akan bergerak dalam kisaran 8.480-8.510 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Hanya saja, imbuh Firman, penguatan rupiah akan terbatas oleh pelemahan bursa saham global, meskipun koreksi IHSG kemarin, diminimalisasi oleh pembelian Bank Sentral Eropa (ECB) atas obligasi Italia dan Spanyol di sesi dua. "Investor sangat mencemaskan outlook ekonomi dunia di tengah krisis utang zona euro yang belum mereda dan ancaman perlambatan ekonomi AS," ucapnya.

Karena itu, dikatakan Firman, kurang cukup alasan untuk memegang aset cukup lama. "Bursa saham berpeluang pulih jika Federal Rerserve (Fed) mau menambah stimulus berikutnya sekaligus sebagai sinyal Quantitative Easing (QE) lanjutan," imbuh Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (8/8) ditutup menguat 43 poin (0,50%) ke level 8.500/8.510 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar