Selasa, 09 Agustus 2011

IHSG Rebound, Cermati Saham Fokus Pasar Domestik

INILAH.COM, Jakarta – IHSG akan melanjutkan upaya penguatannya hari ini. Saham yangberorientasi pada pasar domestik bisa menjadi pilihan.

Nico Omer Jonkheere, analis dari Valbury Asia Securities mengatakan, IHSG hari ini akan melanjutkan upaya rebound. Karena memang tidak ada alasan untuk turun seperti kejadian dua hari sebelumnya. Koreksi pasar yang dipicu pelemahan bursa Wallstreet, membuat investor yang menggunakan margin di BEI terpaksa harus melakukan forced sell. “Ini menambah kecepatan turun IHSG,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, sebenarnya sentimen dalam negeri sedang bullish, karena faktor fundamental ekonomi Indonesia yang kuat. Apalagi sektor finansial sebenarnya tidak menghadapi masalah likuiditas.

Saat ini yang terjadi adalah masalah solvabilitas yang disebabkan oleh utang publik negara-negara maju yang membengkak, bahkan melebihi kemampuan PDB untuk menservis utang publik. “Kalau masalah solvabilitas pada utang pemerintah, maka hanya Bank sentral yang bisa menanganinya,” paparnya.

Sejumlah bank sentral pun sudah melakukan aksi moneter, seperti Bank Sentral Eropa (ECB) membeli surat utang Italia dan Spanyol. Kemudian Bank Sentral Inggris, serta Bank sentral Jepang yang meng-intervensi pasar uang dengan jual yen. Federal Reserve AS dipastikan akan mengumumkan program quantitative easing jilid 3. “Jadi praktis tidak ada liquidity hang di pasar,” katanya.

Di tengah situasi ini, Nico merekomendasikan investor untuk beli saham yang berorientasi pasar domestik. Terutama yang membukukan kinerja bagus pada semester pertama 2011 dan dalam dua tahun ke depan masih bisa mengalami percepatan pertumbuhan pendapatan.

Pasalnya, dalam tiga tahun ke depan, bank-bank sentral negara maju yang massive melakukan penggelontoran likuiditas, akan menghadapi kendala peningkatan utang. “Saat itu, diperkirakan ekonomi memasuki era depresi.”

Beberapa saham yang direkomendasikan adalah Clipan Finance Indonesia (CFIN), Tunas Baru Lampung (TBLA), Mayora Indah (MYOR), TB Bukit Asam (PTBA), Bumi Resources (BUMI), London Sumatera (LSIP) danBW Plantation (BWPT).

Sedangkan untuk saham perbankan, Nico menyarankan saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Bukopin (BBKP), ”Rekomendasi beli untuk semua emiten ini,” tutupnya.

Pada perdagangan Senin (8/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 71,377 poin (1,83%) ke level 3.850,266, dengan intraday terendah di 3.714,92 dan tertinggi di 3.920,81. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 9,832 miliar lembar saham, senilai Rp9,474 triliun dan frekuensi 216.771 kali.

Sebanyak 54 saham naik, sisanya 239 saham turun, dan 56 saham stagnan. Koreksi bursa didukung larinya dana asing dari pasar domestik. Nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp1,136 triliun. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp3,177 triliun dan transaksi beli mencapai Rp2,041 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar