Selasa, 09 Agustus 2011

Pemerintah pede investor masih minati lelang SUN

Pemerintah pede investor masih minati lelang SUN
JAKARTA. Jadwal lelang Surat Utang Negara (SUN) tidak akan bergeser. Kendati pasar finansial global sedang guncang, pemerintah tetap menggelar lelang SUN hari ini.

Dalam dokumen penawaran lelang, pemerintah menargetkan perolehan dana Rp 7 triliun dari lelang itu. Dua seri surat utang baru yang ditawarkan, SPN20111110 serta SPN20120810 memiliki tenor masing-masing tiga bulan dan satu tahun.

Pemerintah juga melelang empat SUN reopening. Masing-masing adalah FR0055, FR0053, FR0056, FR0057. Tenornya berkisar lima hingga 30 tahun.

Bimantara Widyajala, Direktur Surat Berharga Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), optimistis lelang SUN hari ini tidak akan terpengaruh sentimen negatif pasar global. "Investor tetap meminati SUN, jadi lelang akan dilaksanakan sesuai jadwal," ujar dia, kemarin.

Nilai outstanding SUN yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 698,99 triliun per 5 Agustus lalu. Minat asing dinilai masih tinggi mengingat dana asing, akhir pekan lalu, bertambah Rp 1,2 triliun menjadi Rp 249,62 triliun.

Imam MS, analis obligasi Trimegah Securities, berpendapat senada. Investor, di saat sekarang, mengincar obligasi yang dinilai lebih aman dibandingkan saham. Apalagi pasar obligasi Indonesia dinilai cukup stabil sejauh ini.

Tawaran seri baru bertenor pendek juga dinilai akan menyedot minat peserta lelang, terutama perbankan. Prediksi ini merujuk ke hasil lelang sukuk beberapa waktu lalu. Sukuk bertenor enam bulan mendapat penawaran hingga Rp 8,25 triliun.

I Made AS, analis obligasi NC Securities, memprediksi investor akan menyerbu SUN bertenor pendek mengantisipasi ekonomi yang tak pasti. "Seri baru dan FR0055 akan banyak diminati," kata dia.

CDS meroket

Namun, lelang di tengah situasi pasar yang buruk seperti sekarang, tetap menyuguhkan kemungkinan terburuk. Senin kemarin, harga SUN terkoreksi tipis di 104,66 dari posisi 105,05 akhir pekan lalu. Investor asing boleh jadi sudah mulai angkat kaki meninggalkan pasar obligasi di emerging market, termasuk SUN.

Lelang kali ini juga kemungkinan besar diwarnai permintaan yield nan tinggi oleh investor, seiring meningkatnya risiko investasi. Credit Default Swap (CDS) yang mencerminkan persepsi risiko investasi di Indonesia, di semua tenor, melonjak drastis.

CDS tenor lima tahun naik ke 144,45 dari 140,53. CDS tenor 10 tahun melonjak ke posisi 202,715. Dalam lelang sukuk 13 Juli silam, berakhir tanpa hasil akibat investor meminta yield terlalu tinggi hingga pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap tawaran investor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar