Selasa, 09 Agustus 2011

Panic Selling di Wall Street, Dow Jones Jatuh 634 Poin

New York - Badai jual kembali melanda bursa Wall Street, setelah Amerika Serikat (AS) kehilangan peringkat triple-A. Investor melakukan panic selling sehingga membuat indeks S&P 500 merosot lebih dari 6%.

Pada perdagangan Senin (8/8/2011), indeks Dow Jones ditutup ambles 634,76 poin (5,55%) ke level 10.809,85. Indeks Standard & Poor's 500 juga merosot 79,92 poin (6,66%) ke level 1.119,46 dan Nasdaq merosot 174,72 poin (6,90%) ke level 2.357,69.

Indeks S&P 500 merosot 17,9% dari titik tertingginya yang dicapai pada 29 April lalu. Kemerosotan tajam tersebut juga membuat indeks Dow Jones terpuruk di bawah level 11.000.

Kemerosotan indeks saham terjadi dalam volume perdagangan yang sangat besar, mencapai 17,89 miliar lembar saham. Ini adalah volume perdagangan di New York Stock Exchange terbesar sajak 'flash crash' pada 6 Mei 2010. Volume perdagangan tersebut hampir 2 kali lipat dari rata-rata harian yang sebesar 8,47 miliar lembar saam.

"Kita mulai melihat aksi jual tidak beraturan yang sesungguhnya, lebih dari apa yang sudah kita lihat," ujar Matthew Peron, kepala analis dari Northern Trust seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/8/2011).

Indeks Volatilitas CBOE yang merupakan panduan kekhawatiran investor melonjak hingga 50 persen menjadi 48. Untuk pertama kalinya VIX melampaui level 40, sejak Mei 2010. "Kita mulai bergerak ke kepanikan," tambah Peron.

Di Knight Capital, Jersey Citi, salah satu lokasi perdagangan terbesar di AS, atmosfirnya semakin memanas karena penurunan semakin besar menjelang penutupan. Setelah akhir perdagangan, para pialang berkumpul, memandangi layar komputer dan mendiskusikannya setiap hari.

"Ini sangat menakutkan, sungguh. Saya benci ketika pasar ditutup di bawah titik terendahnya, karena saham-saham diatur untuk naik pada hari berikutnya," ujar Joseph Mazzella, seorang analis senior.

Kemerosotan yang terjadi di seluruh pasar saham global telah menyapu dana investor keluar hingga US$ 1,35 triliun, berdasarkan anjloknya indeks dunia MSCI hingga 5,2%. Indeks mulai pekan ini dengan nilai pasar US$ 26,42 triliun. Indeks S&P 500 sendiri telah kehilangan nilainya hingga US$ 729,3 miliar setelah anjlok 6,66%.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar