Selasa, 19 Juli 2011

IHSG Menipis 9 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang tipis 9 poin setelah dana-dana asing perlahan mulai keluar dari lantai bursa. Dalam beberapa perdagangan terakhir, investor asing masih melakukan pembelian bersih, berbeda dengan hari ini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.555 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.560 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG terpangkas 12,791 poin (0,32%) ke level 4.020,183 karena sudah masuk area jenuh beli atas penguatannya dalam beberapa perdagangan terakhir. Koreksi bursa-bursa Asia juga turut menyeret IHSG ke zona merah.

Tekanan aksi jual melanda saham-saham unggulan yang posisinya sudah tinggi. Koreksi juga melanda saham-saham lapis dua dan akhirnya mengantarkan IHSG ke posisi terendahnya di 4.002,456.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 23,376 poin (0,58%) ke level 4.009,598. Saham-saham berkapitalisasi besar dilanda aksi profit taking.

Aksi beli selektif di saham-saham lapis dua sempat menahan koreksi IHSG sehingga tidak terlalu dalam. Namun, derasnya profit taking membuat indeks tak mampu keluar dari zona merah.

Menutup perdagangan, Selasa (19/7/2011), IHSG menipis 9,557 poin (0,24%) ke level 4.023,417. Sementara Indeks LQ 45 turun 4,416 poin (0,62%) ke level 710,207.

Perburuan saham menjelang penutupan perdagangan sedikit mengurangi koreksi yang diderita IHSG. Saham-saham unggulan masih terkena tekanan jual yang cukup tinggi.

Mayoritas indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpuruk di zona merah. Sektor terkuat hari ini adalah properti yang naik hingga lebih dari 2%, diikuti saham-saham komoditas.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 140.215 kali pada volume 6,199 miliar lembar saham senilai Rp 5,152 triliun. Sebanyak 153 saham naik, 96 saham turun, dan 86 saham stagnan.

Dana asing mulai keluar dari lantai bursa, transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 231,787 miliar di seluruh pasar.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed sore ini. Bursa saham China dan Jepang terkena koreksi seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap tingginya inflasi serta lambatnya pertumbuhan dalam negeri yang dikombinasikan dengan krisis utang Eropa.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 19,71 poin (0,70%) ke level 2.796,98.
  • Indeks Hang Seng naik 97,65 poin (0,45%) ke level 21.902,40.
  • Indeks Nikkei 225 turun 84,75 poin (0,85%) ke level 9.889,72.
  • Indeks Straits Times menguat 15,47 poin (0,50%) ke level 3.094,42.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 215 ke Rp 2.175, Colorpak (CLPI) naik Rp 200 ke Rp 2.700, Indosiar (IDKM) naik Rp 200 ke Rp 1.430, dan Tjiwi Kimia (TKIM) naik Rp 175 ke Rp 2.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.100 ke Rp 71.500, Goodyear (GDYR) turun Rp 800 ke Rp 10.200, Bayan (BYAN) turun Rp 300 ke Rp 23.100, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 200 ke Rp 28.800.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar