Selasa, 19 Juli 2011

Transaksi Marjin Turun 15,68% Jadi Rp65,88 T

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Nilai transaksi marjin turun 15,68% dari Rp78,30 triliun pada semester pertama 2010 menjadi Rp65,88 triliun pada semester pertama 2011.

Demikian seperti dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/7). Total transaksi beli secara keseluruhan mencapai Rp613,49 triliun pada semester pertama 2011 dengan transaksi marjin beli sebesar Rp32,36 triliun atau 5,28% dan transaksi reguler sebesar Rp581,12 triliun atau 94,72%.

Total transaksi jual secara keseluruhan mencapai Rp607 triliun di mana transaksi marjin jual mencapai Rp33,51 triliun atau 5,52% dan transaksi reguler sebesar Rp573,48 triliun atau 94,48%.

Sementara itu, total transaksi beli secara keseluruhan mencapai Rp526,91 triliun pada semester pertama 2010 di mana total transaksi reguler mencapai Rp489,01 triliun atau 92,81% dan transaksi marjin beli sebesar Rp37,89 triliun atau 7,19%.

Sedangkan total transaksi jual secara keseluruhan sebesar Rp524,64 triliun di mana transaksi marjin jual sebesar Rp40,40 triliun atau 7,70% dan transaksi reguler sebesar Rp484,23 triliun atau 92,30%.

Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI Wan Wei Yiong menuturkan, transaksi marjin pada semester pertama 2011 tidak semarak pada semester pertama 2010 karena saat awal tahun 2011 IHSG turun cukup lama. "IHSG turun cukup lama membuat transaksi marjin tidak begitu menarik," ujar Yiong, Selasa (19/7).

Sementara itu, 10 anggota bursa yang mencatatkan transaksi marjin yang terbesar antara lain PT Ciptadana Securities senilai Rp11,55 triliun, PT OSK Nusadana Securities Indonesia senilai Rp6,19 triliun, PT Lautandhana Securindo senilai Rp5,19 triliun, PT AmCapital Indonesia senilai Rp4,36 triliun.

PT Indopremier Securities senilai Rp4,45 triliun, PT Philip Securiites Indonesia senilai Rp3,61 triliun, PT Trimegah Securites Tbk senilai Rp3,11 triliun, PT BNI Securities senilai Rp2,65 triliun triliun, PT Kim Eng Securities senilai Rp2,47 triliun triliun, dan PT HD Capital senilai Rp2,35 triliun. [hid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar