Selasa, 19 Juli 2011

Kontrak baru ADHI 32,8% dari target

Kontrak baru ADHI 32,8% dari target
JAKARTA. Sepanjang semester I tahun 2011, PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) baru berhasil menggaet kontrak baru sebesar Rp 4,1 triliun. Padahal, hingga akhir tahun ini, ADHI menargetkan bisa memperoleh kontrak baru sebesar Rp 12,5 triliun.

Artinya, selama enam bulan pertama 2011 ini, pencapaian kontrak baru ADHI cuma 32,8% dari target sepanjang tahun. Meski begitu, emiten konstruksi ini menilai pencapaian tersebut sesuai dengan target yang mereka buat.

Sebagian besar kontrak baru tersebut merupakan kontrak proyek engineering, procurement, construction (EPC). "Kontrak baru yang telah diperoleh berasal dari beberapa proyek EPC power plant, EPC minyak dan gas, gedung dan infrastruktur lainnya," terang Kurnadi Gularso, Sekretaris Perusahaan ADHI, kemarin (18/7).

Proyek dengan nilai kontrak tertinggi yang diperoleh ADHI adalah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Sintang, Riau. Nilai kontrak PLTU dengan kapasitas 3x7 megawat (MW) ini mencapai Rp 357 miliar. Selain itu, ADHI juga akan menggarap proyek PLTU di Tembilahan yang bernilai Rp 277 miliar dan PLTU Tanjung Selor senilai Rp 268 miliar.

Proyek-proyek yang sudah terealisasi di semester satu tersebut akan ikut mendorong kinerja ADHI. Laba kotor perusahaan pelat merah ini selama semester I-2011 meningkat 18,8% menjadi Rp 198,3 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, laba kotor ADHI hanya sebesar Rp 166,9 miliar.

Laba usaha perseroan ini juga mengalami peningkatan sebesar 35,5% dari Rp 75,2 miliar di semester satu 2010 menjadi Rp 102,6 miliar di semester satu 2011. Sedang laba bersih ADHI per akhir Juni 2011 sebesar Rp 21,6 miliar.

ADHI mencatatkan pendapatan usaha Rp 1,8 triliun di enam bulan pertama tahun ini. Jumlah ini tidak berbeda dengan pendapatan usaha di periode yang sama pada 2010 lalu, yakni Rp 1,86 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar