Selasa, 19 Juli 2011

Antam Masih Pikir-pikir Menambang Nikel di Raja Ampat

Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih melakukan kajian mengenai rencana menambang nikel di Raja Ampat. Pasalnya, kandungan atau kadar nikel di tempat tersebut termasuk rendah.

"Tambangnya belum jalan, masih bikin study dan eksplorasi. Study dilakukan juga untuk kemungkinan bangun pabrik di sana," kata Sekretaris Perusahaan Antam Bimo Budi Satriyo saat dihubungi detikFinance, Selasa (19/7/2011).

Ia mengatakan, perseroan masih punya banyak kajian terutama untuk pemanfaatan dan pengolahan cadangan yang berkadar rendah tersebut. Bimo belum bisa memprediksi kapan penambangan bisa terlaksana.

"Untuk memanfaatkan cadangan itu kita haru kaji lagi. Memang agak sulit prosesnya karena butuh pengolahan khusus," katanya.

Sementara mengenai rencana Gubernur Papua Barat Abraham Atururi melarang pertambangan di Raja Ampat, Bimo mengaku belum mengetahui detail mengenai hal itu.

"Saya belum dengar itu, dari kemarin ke luar kota jadi belum dapat laporan. Nanti saya cek," katanya.s

Menurutnya, perusahaan plat merah itu mendapat izin untuk menambang di tempat tersebut melalui kontrak karya bersama perusahaan patungan dengan BHP Billiton. Namun, BHP menyatakan mundur dari rencana tersebut karena waktu itu berniat mengurangi produksi nikelnya.

Setelah BHP mundur, Antam menguasai seluruh kepemilikan saham PT Gag Nikel (PTGN) yang tengah mengembangkan proyek nikel di wilayah cadangan nikel Pulau Gag di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat itu melalui Asia Pacific Nickel Pty, Ltd (APN).

Proyek yang akan dilakukan anak usahanya itu berada di area seluas 13.136 hektar. Saat ini, proyek itu masih dalam tahapan penyelidikan umum, eksplorasi dan beberapa studi yang meliputi mining engineering, mine design study, mineral resource & ore reserve.

(ang/hen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar