Selasa, 19 Juli 2011

Setelah dua hari tergerus, rupiah menguat sore ini

Setelah dua hari tergerus, rupiah menguat sore ini
JAKARTA. Rupiah menguat sore ini, dan mengakhiri tekanan yang terjadi di dua hari sebelumnya. Harga obligasi pun beranjak naik.

Mata uang Garuda terapresiasi di tengah spekulasi dana asing masuk ke aset Indonesia untuk mengambil keuntungan dari pertumbuhan ekonomi. Indonesia tercatat sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia. Rupiah menguat 0,1% ke Rp 8.550 per dollar AS, hingga pukul 16.30 di Jakarta. Tahun ini, rupiah sudah terapresiasi 5%.

Pada 12 Juli lalu, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6,3% hingga 6,8% di tahun ini, dibandingkan tahun lalu 6,1%.

Adapun, hari ini, Fitch Ratings menyebut, Indonesia mungkin akan mendapat kenaikan peringkat utang menjadi investment grade dalam 12 bulan hingga 18 bulan mendatang.

Pembelian asing di saham Indonesia mencapai US$ 36 juta, lebih besar dari jumlah yang mereka lepas sore ini. Sehingga, pembelian bersih di bulan ini sudah mencapai US$ 495 juta. Sementara, dana asing yang masuk ke surat utang negara meningkat 2,8% pada bulan ini hingga mencapai Rp 241,48 triliun hingga 15 Juli.

Head of treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menyebut, dana asing ke pasar modal Indonesia karena sentimen umum positif. "Fundamental ekonomi terlihat baik sehingga mata uang cukup stabil," ujarnya, hari ini, di Jakarta.

Sore ini, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 turun enam basis poin menjadi 7,29%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar