Rabu, 22 Juni 2011

Angin segar dari Yunani menguatkan otot rupiah untuk hari kedua

Angin segar dari Yunani menguatkan otot rupiah untuk hari kedua
JAKARTA. Masuknya kembali dana asing ke dalam aset Indonesia berhasil menopang otot rupiah untuk hari yang kedua. Mata uang Garuda ini menguat 0,2% ke level Rp 8.593 per dollar AS, hingga pukul 4 sore di Jakarta.

Asing masuk ke pasar saham dan obligasi negara untuk mengejar keuntungan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

Pembelian asing di saham mencapai US$ 41,7 juta, lebih besar dari jumlah yang dijual kemarin, sehingga meningkatkan jumlah pembelian bersih tahun ini yang mencapai US$ 1,9 miliar. Indeks regional MSCI Asia Pasifik sudah naik untuk hari kedua, setelah Perdana Menteri Yunani George Papandreou memenangkan suara terkait penghematan anggaran. Situasi ini memacu optimisme Yunani tidak akan gagal bayar utang.

Sementara, data Dirjen Pengelolaan Utang Negara menyebutkan, dana asing di obligasi pemerintah bertambah 5% menjadi Rp 236,5 triliun di bulan ini hingga 20 Juni.

Ekonom Oversea-Chinese Banking Corp. Gundy Cahyadi menyebut, keberhasilan Papandreou telah mendongkrak risk appetite. Itulah sebabnya ada reaksi positif di pasar, termasuk dalam rupiah. "Pasar masih cukup terkejut dan sensitif dengan perkembangan yang datang dari Yunani," sebutnya.

Bank Indonesia mengatakan, perekonomian Indonesia mungkin bertumbuh di kisaran 6% hingga 6,5% pada tahun ini. Sedangkan, produk domestik bruto naik 6,1% di tahun ini.

Adapun, saat ini, harga obligasi negara bertenor 10 tahun naik, setelah empat hari terakhir melemah. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 turun sembilan basis poin menjadi 7,61%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar