Rabu, 22 Juni 2011

Indosat Harus Lunasi Utang Rp 4,28 Triliun Tahun Ini

Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) punya utang yang akan jatuh tempo tahun ini sebesar Rp 4,28 triliun. Kewajiban tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu berdenominasi rupiah dan dolar Amerika Serikat (AS).

Seperti dikutip dari materi paparan publik perseroan di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/6/2011), sebanyak Rp 1,73 triliun berupa mata uang lokal, dan sisanya Rp 2,55 triliun dalam mata uang dolar AS.

Hingga akhir tahun 2010, utang perseroan tercatat sebanyak Rp 24,4 triliun. Sebesar Rp 4,29 triliun merupakan utang jangka pendek, sementara sisanya Rp 20,1 triliun adalah utang jangka panjang.

Jika dipisahkan dalam bentuk mata uang, sebanyak 56% merupakan utang dalam mata uang asing, yaitu dolar AS, dan 44% sisanya dalam bentuk rupiah. Kewajiban tersebut dalam bentuk pinjaman langsung dan utang obligasi.

Sebelumnya, manajemen pernah menyatakan siap bayar utang US$ 200 juta tahun ini. Menurut Direktur Utama Indosat Harry Sasongko, perseroan akan melunasi utangnya menggunakan kas internal. Namun, tidak menutup kemungkinan juga menggunakan fasilitas lain jika diperlukan.

"Tahun ini kita sudah punya FCF (free cash flow) jadi tidak perlu ngutang lagi. Utang tahun ini akan kita lunasi pakai kas internal," katanya di kantornya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (28/3/2011).

Tahun lalu, emiten berkode ISAT itu sudah melunasi utang sebanyak Rp 6,7 triliun. Sebanyak Rp 2,7 triliun dibayarkan ke BCA, DBS dan Bank Mandiri berupa utang kredit modal kerja. Sementara Rp 4 triliun sisanya merupakan pembayaran utang obligasi yang jatuh tempo 2012.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 11.30 waktu JATS, harga saham ISAT stagnan di Rp 5.100. Transaksi saham ISAT sudah terjadi sebanyak 116 kali dengan volume 515 lot senilai Rp 1,313 miliar.

(ang/hen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar