Rabu, 22 Juni 2011

Mengintip Peluang di Saham Semen

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Maraknya pembangunan properti dan infrastruktur telah mendatangkan berkah bagi industri semen. Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menunjukan, konsumsisemen hingga Mei tumbuh 13,5% menjadi 18,3 juta ton.

Dengan perkembangan seperti itu, para analis optimistis pasar semen akan tumbuh dua digit hingga akhir tahun. Ini berarti kinerja industri semen di 2011 akan cukup baik sehingga menjadi peluang bagi investor untuk menikmati gain dari saham semen.

Tapi, saham manakah yang bakal memberikan gain tertinggi? Semen Gresik (SMGR), Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) atau Holcim (SMCB)?

Kalau dilihat dari pertumbuhan penjualan, jelas Holcim paling pesat. Dalam lima bulan terakhir, perusahaan ini berhasil membukukan pertumbuhan penjualan 26,8%. Tak hanya itu, Holcim juga berhasil mendongkrak pangsa pasarnya dari 13,7% akhir tahun lalu menjadi 15%.

Sayang, perusahaan ini kurang sukses menekan biaya produksi. Tak hanya itu, Holcim masih menanggung beban bunga cukup tinggi. Beban utang Holcim akan semakin membengkak dengan dibangunnya pabrik semen di Tuban. Pabrik ini menelan investasi Rp1,7 triliun. Karena itu, tahun ini keuntungan Holcim diperkirakan tak akan besar.

Seperti halnya Holcim, Semen Gresik juga dilanda banyak masalah. Kebakaran di Pabrik Tonasa IV serta protes warga terhadap pembangunan pabrikm semen di Tuban akan menghambat kinerja Semen Gresik tahun ini. Selain itu, pangsa pasarnya juga mulai tergerus dari 43% awal tahun menjadi 41%.

Namun demikian, para analis optimistis hambatan itu tidak akan sampai mengganggu kinerja Semen Gresik. “Kami tetap mempertahankan rating buy untuk Semen Gresik (SMGR),” kata Marwan Halim, analis dari UOB Kay Hian.

Berbeda dengan dua pesaingnya, Indocement relatif tidak banyak masalah. Bahkan perusahaan ini menjadi pemimpin pasar di daerah yang paling banyak mengkonsumsi semen, yakni Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Para analis juga yakin, Indocement masih mampu meraih keuntungan lebih tinggi lagi dengan meningkatkan kapasitas produksi yang saat ini baru 73%.

Bagi investor yang tertarik pada saham semen, hampir semua analis memberikan rekomendasi buy untuk saham Indocement dengan target harga Rp22.300. Sedangkan untuk Semen Gesik dan Holcim rekomendasi para analis cukup beragam. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar