Rabu, 22 Juni 2011

Pilihlah Saham Lapis Dua dan Tiga

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Rabu (22/6) diperkirakan akan mengikuti pergerakan bursa eksternal. Saham lapis dua dan tiga pun bisa menjadi pilihan.

Krisno Soekarno, analis dari Onyx Capital mengatakan, IHSG hari ini cenderung mengikuti pergerakan bursa global. Investor banyak yang melakukan portofolio switching, karena negara-negara ekonomi maju masih bergulat dengan perlambatan ekonomi

“Indonesiamemang masih mencatat net buy asing cukup tinggi, tapi hal ini harus diikuti kenaikan IHSG, danvolume tinggiuntuk konfirmasi dana baru asing masuk,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, karena masalah utang Yunanidan pelambatan ekonomi China dan Jepang yang mengalami stagflasi, hampir seluruh bursa tidak bisa memaksimalkan gain. IHSG sejak awal tahun (year to date) baru memberikan gain 0,75%. “Angka ini lebih bagus ketimbang bursa lain, seperti India yang malah negatif 12%. Sedangkan Dow Jones masih yang terbaik yaitu 3%,” paparnya.

Di tengah situasi ini, Krisno melihat, peluang trading masih terbuka, karena aktivitas saham-saham second dan thirdliner, terutama yang memiliki performance bagus. “Apalagi kebanyakan investor sudah enggan menambah porsi big cap, mengingat adaresintance di level 3.800, yang membatasi upside saham-saham unggulan,” katanya.

Untuk trading, investor bisa memperhatikan saham pabrik ban Multistrada Arah Sarana (MASA), Salim Ivomas Pratama (SIMP), dan saham pabrik serat ban Polychem Indonesia (ADMG). Pemilihan saham-saham ini karena tingginya permintaan akan otomotif. “Biasanya demand meningkat tajam pada semester dua,” tutupnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (21/6) ditutup menguat 65,82 poin (1,76%) ke level 3.794,93. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 2,022 miliar lembar saham, senilai Rp 3,858 triliun dan frekuensi 111.298 kali .

Sebanyak 229 saham naik, 40 saham turun, dan 59 saham stagnan. Asing mendukung apresiasi bursa, dimana nilai transaksi beli berish (net foreign buy) mencapai Rp358 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,286 triliun dan transaksi jual mencapai angka Rp927 miliar. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar