Rabu, 22 Juni 2011

Outlook Ekonomi AS Memburuk, Rupiah Menguat

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (22/6) diprediksi menguat. Ekspektasi memburuknya outlook ekonomi AS pada FOMC Meeting Kamis (23/6) dinihari memperlemah dolar AS.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini dipicu oleh negatifnya ekspektasi outlook ekonomi AS yang masih dinanti hasilnya pada Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting pada Kamis (23/6) dinihari.

Hari ini, menurutnya, pasar masih diwarnai ketidakpastian, karena fokus pasar pada FOMC meeting itu. "Rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.560-8.610 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Lebih jauh, Christian menjelaskan, pasar akan fokus pada pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke. Sebab, berakhirnya quantitative easing (QE) tahap kedua senilai US$600 miliar Juni ini, akan mempengaruhi pemulihan ekonomi AS. "Jadi, nanti diekspektasikan komentar The Fed akan berpengaruh negatif bagi dolar AS terutama di sektor tenaga kerja dan tingkat pengangguran," paparnya.

Menurutnya, pasar melihat, Bernanke akan merevisi buruk (negatif) proyeksi tingkat pengangguran AS kembali ke kisaran 9% dari kisaran sebelumnya 8,4% hingga 8,7%. "Karena itu, sentimennya adalah penguatan rupiah dan pelemahan dolar AS," timpalnya.

Ekspektasi itu, lanjutnya, cukup berdasar jika melihat negatifnya data non-farm payrolls AS dan kenaikan tingkat pengangguran AS ke level 9,1%. "Itulah yang jadi alasan kemungkinan The Fed merevisi tingkat penganggurannya itu," paparnya.

Apalagi, imbuh Christian, pada pertemuan FOMC sebelumnya, proyeksi tingkat pengangguran The Fed, di level 8,4-8,7%. "Tapi, angka itu ternyata terlalu optimistis seiring negatifnya data non-farm payroll dan rata-rata unemploymet rate pun di level 9%-an," tuturnya.

Di sisi lain, dolar AS juga dalam tekanan karena lembaga pemeringkat menyatakan, rating AS akan dipangkas dengan deadline 15 Agustus 2011 oleh Moody's Rating, Standar & Poor Rating Service dan Ficth Rating.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (21/6) ditutup menguat 17 poin (0,19%) ke level 8.596/8.606 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar