Rabu, 22 Juni 2011

Kuartal I, Pendapatan Bersih BUMI US$112 Juta

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada kuartal I 2011 mengalami penurunan pendapatan bersih US$1 juta menjadi US$112 juta, kalau menggunakan kebijakan akuntansi lama.

Demikian dikutip dari keterangan resmi perseroan. Penurunan itu karena kebijakan terhadap biaya dan pendapatan konsolidasi dari anak-anak perusahaan. Berdasarkan akuntansi baru, BUMI wajib menunda pembukuan keuntungan sebesar US$36 juta yang dikapitalisasi pada 2010 dari pelepasan salah satu aset lepas pantai.

Aset tersebut adalah Gallo Oil di Yaman. Setelah perjanjian jual beli dilakukan tetapi penjualan dihentikan karena krisis politik di Yaman.

Sejak 1 Januari 2011, perseroan telah menerapkan kebijakan akuntansi baru sehingga ada perubahan angka dari tahun lalu yang membingungkan investor dalam jangka pendek. "Namun kami percaya bahwa manfaat dari perbaikan reputasi dan penerapan praktik internasional terbaik akan jauh melebihi penyesuaian-penyesuaian buku jangka pendek,” tutur Direktur Bumi, Dileep Srivastava.

Berdasarkan PSAK lama pendapatan bersih triwulan 1 2011 adalah sebesar US$113 juta atau naik dari US97 juta pada kuartal 1 2010. Pendapatan penjualan adalah sebesar US$1,23 juta pada kuartal 1 2011, naik 21% dari US$1,02 juta pada kuartal 1 2010.

Dengan harga jual rata-rata batubara yang lebih tinggi sebesar 87,63/ton pada kuartal 1 2011 dibandingkan US$62,75 per ton pada kuartal 1 2010.

Dengan demikian, pendapatan operasional naik 44 persen menjadi US$316 juta dari US$219 juta di periode yang sama tahun lalu. Demikian pula, pendapatan bersih sebelum pajak naik 51,5% sebesar US$347 juta dibandingkan US$229 juta tahun lalu.

Dua kebijakan manajemen baru juga telah diterapkan dalam rangka penyesuaian standar tata kelola dengan praktik internasional. Selain dari pencatatan proporsional total pendapatan dan biaya dari anak-anak perusahaan, peraturan akuntansi baru melaporkan perlakuan yang berbeda terhadap goodwill dalam Neraca Saldo dan mengubah metode amortisasi biaya explorasi dan pengembangan tangguhan untuk tambang batubara dari metode straight line ke metode unit of production.

Kedua kebijakan manajemen yang baru tersebut mengakui kapitalisasi biaya eksplorasi dan pengembangan di BRMS dan mengubah metode translasi untuk PPN yang diperoleh oleh unit batubara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar