Rabu, 22 Juni 2011

Saham Perbankan Rekomendasi Analis

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Saham perbankan masih menjadi pilihan analis untuk perdagangan hari ini. Fokus bisnis ke sektor ritel serta risiko kredit bermasalah yang relatif kecil menjadi pendukungnya.

Krisno Soekarno, analis dari Onyx Capital mengatakan, saham unggulan saat ini sebenarnya sulit menguat, karena negara-negara ekonomi maju masih bergulat dengan perlambatan ekonomi. Namun, untuk jangka panjang, saham big cap masih akan menjadi lokomotif. “Pelaku pasar biasanya masuk ke saham big cap saat terjadi uncertainty, “ujarnya kepada INILAH.COM.

Beberapa pilihannya untuk saham unggulan berasal dari sektor perbankan. Terutama karena bank-bank seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Central Asia (BBCA) dinilai akan membesar aset dan profitnya. Apalagi tidak ada mortgage dengan potensi Non Performing Loan (NPL) tinggi. “Orang Indonesia Orang Indonesia kan tidak suka pake mortgage, sehingga risiko NPL relatif kecil,” paparnya.

Selain itu, imbuhnya, perbankan Indonesia memiliki Net Interest Margin (NIM) yang cukup bagus, karena fokus ke konsumen di desa-desa dan ritel. Sektor ini juga banyak ekspansi ke multifinance yang bisa mendorong NIM, “Terkait hal ini, pilihannya adalah Bank Danamon (BDMN),” katanya.

Di sisi lain, Yuganur Wijanarko dari HD Capital merekomendasikan saham BMRI dan BBRI. Menurutnya, posisi rupiah yang kuat menguntungkan BMRI karena 20% dari asset bank berbentuk obligasi pemerintah dengan yield rendah. “Alhasil, target pertumbuhan kredit korporasi dan konsumer di 2011 sebesar 23% dapat tercapai,” ucapnya.

BMRI juga menarik, karena akan menaikkan target kredit untuk 2011. Rencananya revisi target kredit itu akan disampaikan ke Bank Indonesia (BI) sebelum akhir Juni. Sementara itu hingga April 2011, kredit BMRI berhasil tumbuh 25% YoY.

Seperti diketahui, beberapa bank papan atas akan merevisi rencana bisnis pada akhir semester pertama 2011, seiring lonjakan ekspansi usaha pada semeseter pertama 2011. Hal ini merupakan indikasi membaiknya perekonomian dalam negeri.

Adapun BBRI menarik karena bisnis model yang solid dalam segmen micro lending dengan margin keuntungan tinggi. Selain pertumbuhan kredit di atas rata-rata, serta optimisme akan laba dan pertumbuhan kredit untuk kuartal dua 2011.

Pencapaian kredit sejumlah bank yang melebihi estimasi, menunjukkan optimisme debitur dalam mengajukan kredit, menyusul dipertahankannya suku bunga BI rate di level 6,75%.

Hal ini ditegaskan Maxi Liestyaputra, analis dari BNI Securities. Menurutnya, kondisi pasar domestikcukup aman, dimana BI rate stabil, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6-7 % dan kinerja emiten positif untuk mendukung penguatan saham sektor perbankan,” katanya dihubungi terpisah.

Untuk itu, Maxi merekomendasikan saham-saham perbankan yang kinerjanya masih bagus, yakni saham Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI),”Rekomendasi beli untuk kedua emiten ini,” tutupnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar