Rabu, 22 Juni 2011

Market Bakal Dorong BUMI ke Level Rp3.250

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Laju saham BUMI, Rabu (22/6) diprediksi menguat seiring IHSG yang bakal mencetak rekor baru sebelum Juni ini berakhir. Apalagi, saham ini terkoreksi tajam sebelumnya. Speculative buy!

Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) seiring positifnya sentiment market. Menurutnya, rebound Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 65,82 poin (1,76%) ke level 3.794,939 kemarin, secara teknikal, berpotensi berlanjut hari ini.

Kondisi itu, imbuh Satrio, menjadi sentimen positif bagi saham anak usaha grup Bakrie ini. Apalagi, sebelumnya saham sejuta umat ini sudah menembus level support Rp3.000. “Potensi penguatan saham BUMI ke level resistance Rp3.200-3.250 dan support berada di level Rp3.000,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (21/6).

Pada perdagangan Selasa (21/6) saham BUMI ditutup menguat Rp125 (4,20%) ke level Rp3.100 dari posisi sebelumnya Rp2.975. Harga intraday tertingginya mencapai Rp3.100 dan terendah Rp3.000. Volume transaksi mencapai 115,1 juta unit saham senilai Rp352,6 miliar dan frekuensi 4.596 kali.

Namun demikian, Satrio menggarisbawahi, potensi rebound market hari ini, bisa juga terpatahkan. Sebab, posisi penutupan indeks Dow Jones sebelumnya memang positif. “Tapi, dari 5 sinyal positif Dow Jones yang terjadi dalam 2 bulan terakhir, 4 sinyal di antaranya palsu,” ungkapnya.

Artinya, lanjut Satrio, 4 sinyal kenaikan Dow Jones, justru turun pada kenyataannya. Karena itu, pasar juga saat ini harus memastikan apakah sinyal Dow tersebut menjadi kenyataan atau tidak. “Jadi, jika sinyal Dow benar-benar positif, level buttom IHSG sudah mengenai level 3.704 sehingga indeks berpeluang rebound Rabu (22/6),” paparnya.

Di sisi lain, lanjutnya, harga minyak mentah dunia yang sempat turun ke level US$91 per barel, memberikan sinyal yang kurang baik bagi market. Jika harga minyak bisa naik kembali ke atas US$95 per barel, baru memberikan sinyal aman. “Minyak di level harga US$94 per barel saat ini, belum sepenuhnya aman. Bisa jadi, harga minyak hanya menguji level resistance,” tandasnya.

Pasalnya, dengan harga minyak di bawah US$95, memberikan peluang untuk turun ke level US$85-87 per barel yang sejauh ini belum dicapai. Tapi, menurutnya, harga minyak tidak akan memicu pelemahan saham BUMI hari ini. “Setidaknya, hari ini sinyal indeks saham secara umum positif,” ungkapnya.

Pelaku pasar, imbuh Satrio, akan fokus pada pergerakan market secara umum yang mengarah ke level resistance 3.825. Jika level ini ditembus ke atas, IHSG akan memiliki rekor yang baru sebelum bulan Juni ini berakhir.

Potensi kenaikannya ke level 3.900-3.950 setelah sebelumnya mencapai rekor 3.872. Skema untuk mencapai level tersebut adalah window dressing. Sedangkan level support IHSG berada di level 3.760. “Untuk posisi saat ini, saya rekomendasikan speculative buy saham BUMI,” imbuh Satrio. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar