Kamis, 16 Juni 2011

Krisis Yunani Terus Memperburuk Wall Street

New York - Saham-saham di bursa Wall Street kembali berjatuhan, didorong oleh memuncaknya masalah krisis utang Yunani. Data ekonomi AS kemungkinan akan membuat saham-saham semakin memburuk.

Saham sektor finansial mengalami tekanan besar setelah Moody's Investor Service mengungkapkan kemungkinan memangkas peringkat utang bank-bank di Prancis, karena memiliki eksposure utang Yunani.

Sementara data menunjukkan perekonomian AS menghadapi masalah yang cukup beragam dari tingginya harga-harga dan melemahnya pertumbuhan.

"Setiap hari kita mendapatkan laporan makro negatif lainnya -- mereka tidak dapat tetap menyikatnya di bawah permadani dan mengatakan kita berada pada jalur yang lembuat dan ini hanya sementara," ujar Ken Polcari, managing director ICAP Equities seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/6/2011).

"Mereka mencoba untuk mengesampingkan masalah Yunani seperti masalah tersebut akan terselesaikan dan jelas sekali ini tidak bisa, jadi hal itu kembali dan menghantui mereka," imbuhnya.

Pada perdagangan Rabu (15/6/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 178,84 poin (1,48%) ke level 11.879,27. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 22,45 poin (1,74%) ke level 1.265,42 dan Nasdaq melemah 47,26 poin (1,76%) ke level 2.631,46.

Indeks volatilitas CBOE melonjak 16,8% menjadi 21,32, yang merupakan titik tertinggi sejak 18 Maret.

Selain saham-saham sektor finansial, saham-saham sektor energi juga merosot seiring tanda-tanda melemahnya perekonomian. Saham Chevron tercatat merosot 2,2%, dan menjadi penarik terbesar Dow Jones.

Volume perdagangan cukup semarak dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 7,99 miliar lembar saham, di atas rata-rata harian yang sebesar 7,58 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar