Kamis, 16 Juni 2011

Wall Street terjungkal, alami penurunan terbesar sejak Maret

Wall Street terjungkal, alami penurunan terbesar sejak Maret
NEW YORK. Mayoritas saham di bursa AS anjlok. Kecemasan investor mengenai kemungkinan gagal bayar utang Yunani dan sejumlah tanda perlambatan ekonomi AS menjadi pemicu utama penurunan Wall Street.

Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 terjungkal 1,7% menjadi 1.265,42. Sedangkan indeks Dow Jines Industrial Average turun 1,5% menjadi 11.897,27. Kedua indeks acuan tersebut mengalami penurunan terbesar sejak Maret lalu.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: Wells Fargo & Co dan Bank of America Corp yang tergelincir masir-masing 1,7%. Lantas ada Alcoa Inc dan Exxon Mobil Corp yang melorot masing-masing 2,1%.

"Ini merupakan resiko harian yang klasik. Mereka tetap bicara mengenai menendang kaleng ke jalan di Eropa. Kaleng tersebut semakin berat dan berat saja. Perekonomian saat ini berjalan lambat. Data ekonomi yang lemah akan menekan harga komoditas," papar Quincy Krosby, market strategist Prudential Financial Inc.

Tidak hanya di AS saja, kemarin, mayoritas bursa di dunia mulai dari Hongkong hingga London anjlok tajam. Investor cemas karena pemerintah Eropa gagal menyepakati rencana bantuan bailout untuk Yunani.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa mengatakan, ancaman dari krisis utang Yunani mempengaruhi sektor perbankan menjadi resiko terbesar untuk stabilitas finansial di kawasan Eropa.

"Masalah Yunani akan berdampak serius untuk kawasan Eropa. Itulah salah satu alasan mengapa kita mencoba menghindari adanya default atau gagal bayar dengan melakukan pemangkasan anggaran dari sektor privat yang dapat mendongkrak rating," jelas ECB Vice President Vitor Constancio di Frankfurt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar