Kamis, 16 Juni 2011

Yunani Potensi Default, Saham Dunia Rontok

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham dunia mencapai level terendah dalam tiga bulan pada Kamis (16/6).

Mengutip Reuters, euro merosot dalam satu bulan dan bunga obligasi pemerintah naik karena konsentrasi diintensifkan terhadap kekhawatiran terhadap gagalnya kesepakatan utang Yunani, yang memicu pasar untuk bergerak mundur secara teratur.

Pejabat zona euro berjuang untuk kesepakatan tersebut dengan melibatkan sektor swasta dalam pembahasan bailout kedua utang Yunani untuk menghindari default. Kondisi ini cenderung membuat destabilisasi di zona euro lainnya.

Investor khawatir terhadap meningkatnya kekacauan politik di Yunani, di mana Perdana Menteri berencana untuk membentuk kabinet baru dan akan mencari mosi percaya dari partai Sosialis yang mencoba untuk mendorong melalui paket penghematan dan menghindari default. Kekhawatiran terhadap restrukturisasi utang Yunani dan dampak pada bank-bank Eropa membuktikan momentum pertumbuhan ekonomi global yang melambat karena Federal Reserve bersiap untuk mengakhiri program pembelian obligasi sebesar $ 600 miliar.

Hal ini mendorong investor melepas aset berisiko mereka di musim panas ini. "Risiko sekarang adalah apakah unsur-unsur Eropa dapat menyetujui bailout atau apa yang terjadi jika pemerintah Yunani default?" Petrus Schaffrik, RBC Rate Strategist.

Index ekuitas dunia MSCI turun 1 persen ke level terendah sejak pertengahan Maret. Indeks ini telah menghapus semua keuntungan yang dibuat tahun ini dengan turun satu persen sejak Januari. FTSEurofirst 300 Indeks jatuh 0,9 persen.

Di Pasar saham negara berkembang, MSCIEF turun 1,6 persen. Saham China jatuh ke level terendah selama 8,5 bulan karena spekulasi tumbuh terhadap potensi kenaikan suku bunga setelah hasil lelang yield tiga bulan tiba-tiba naik.

Minyak mentah AS naik 0,4 persen menjadi $ 95,21 per barel. Bund berjangka naik 37 ketuk. Biaya mengasuransikan utang di Yunani melonjak 124 basis poin hari ini ke 1.850 bps. Credit default swap di Irlandia dan Portugal juga mencapai rekor tertinggi.

Euro jatuh ke level terendah $ 1,4088. "Ada kekacauan politik di Yunani, dan pemerintah tidak terlihat terlalu stabil," kata Lutz Karpowitz, strategi mata uang Commerzbank di Frankfurt. "Risiko meningkat bahwa Yunani tidak mungkin mendapatkan bailout, dan ini memberikan tekanan pada euro." Dolar juga naik 0,2 persen terhadap mata uang utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar